ARTIKEL REFLEKSI
AKSI NYATA
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
MUHAMMAD MUNAJAD_CGP ANGKATAN 4
SMPN 25 MALANG
PROGRAM : ATLAS (Ajang Temu Kelas) untuk Peningkatan Jiwa kepemimpinan Murid SMPN 25 Malang
A. PERISTIWA (FACT)
Pendidikan adalah
tempat tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak; menuntun segala kodrat yang
ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Secara natural murid adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, yang
memiliki rasa ingin tahu tau minata kan berbgai hal lewat rasa ingin tahu,
interaksi dan pengalaman secara nyata.
Oleh karena itu,
Sekolah hendaknya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid
memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat
yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana
mereka merefleksikan tindakan mereka.
Pada kenyataanya program sekolah baik intrakurikuler, ko
kurikuler maupun ekstrakurikuler, seringkali membiarkan murid secara sengaja
menjadi tidak berdaya, dengan memutuskan program secara sepihak yang harus
mereka jalankan, tanpa melibatkan peran serta mereka secara aktif partisipatif.
Berdasarkan uraian
tersebut di atas, maka aksi Nyata Modul 3.3 kita mengembangkan program
sekolah dengan dasar pertimbangan
utama Suara, Pilihan, dan kepemiikan
Murid, Melalui kegiatan “ATLAS” Ajang Temu Kelas.
ATLAS adalah kegiatan Classmeeting antar kelas yang dilaksanakan
setiap selesai Ujian Akhir Tahun. Hal yang berbeda pada kegiatan ini dengan
sebelumnya adalah kursi kemudi kegiatan dipercayakan pada murid, mulai dari
proses penjaringan bentuk lomba, pelaksana lomba, dan evaluasi lomba.
Hal yang mendasari pentingnya dilakukan pada Aksi Nyata, melaui ATLAS adalah
melejitkan jiwa kepemimpinan murid dengan menempatkan Kursi kemudi kegiatan ATLAS
pada murid dengan harapan mampu meningkatkan kompetensi kepemimpinan murid
(Student Agency), utamanya kompetensi mengambil keputusan, peran aktif
menjalankan, dan bertanggungjawab. Selain itu untuk meningkatkan sikap kritis,
inovatif dan kreatif dalam menghadapi sistuasi yang ada. (Profil Pelajar
Pancasila).
Berikut
Gambaran Pelaksanaan Aksi Nyata
1. Perencanaan
a. a. Melakukan sesi dialog
dengan MPK (Majlis Perwakilan Kelas ) dan OSIS
untuk menguatkan ide ATLAS.
b. b. Curah pendapat
bersama MPK, OSIS, TIM Kesiswaan, Wali
Kelas untuk mengetahui Kegiatan pasca Ujian
yang menarik selama ini, sekaligus program yang selama ini dapat menguatkan
interaksi positif intra dan antar kelas.
c. c. Melakukan konsultasi
kepada Kepala sekolah terkait program yang diinginkan murid, yang sudah disusun
melalui tahapan BAGJA.
d. d. Menyediakan 'kursi'
untuk murid duduk di dalam kepanitaan yang guna meningkatkan potensi non
akademik murid di sekolah sehingga memungkinkan murid untuk berkontribusi aktif
dalam proses pengambilan, pelaksanaan, evaluasi keputusan.
2. Pelaksanaan
Dilaksanakan
selama 3 hari mulai tanggal 21, 22, dan 23 Juni 2022 dengan kepanitian dari OSIS
dan MPK sedangkan TIM Kesiswaan sebatas Pendamping Kegiatan saja.
Adapun
kegiatan yang dilombakan berdasarkan Suara suara dan pilihan murid adalah Futsal,
Senam, Tari, Tarik Tambang, Pojok Literasi.
Berdasarkan
pertimbangan waktu pilihan lomba jatuh pada Futsal dan Pojok Literasi
3. Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan
Pelaksanaan
Aksi Nyata ini kami berharap;
a. a. Murid memiliki jiwa
kritis, inovatif, kreatif dan sportif.
b. b. Murid mampu menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif.
c. c. Murid kemampuan keterampilan
berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
d. d. Murid memiliki keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya.
e. Murid Yang menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
f. f. Menggali bibit bibit unggul murid dan mengembangkannya seuai dengan komptensinya masing-masing.
Dengan demikian pelaksanaan aksi nyata ini kepemimpinan murid
lebih terakomodasi, terasah, bertumbuh kembang melalui interaksi kegiatan
dengan segenap komunitas di sekolah. Sehingga dapat menjadi bekal (karakter
profil pelajar pancasila) bagi mereka ke depan dalam memimpin bangsa ini.
Perasaan ketika merencanakan, dan setelah menjalankan Aksi Nyata ini adalah
Bahagia dan bangga saya bisa berkontribusi dalam mengembangkan program sekolah yang berpihak pada murid, Program ATLAS yang mengakomodasi suara, pilihan dan kepemilikan murid. Sejak proses perancangan melalui tahapan BAGJA saya awalnya kurang yakin dan optimis ini dapat menggugah motivasi murid, tetapi
ternyata dengan mereka diberikan kursi kendali kegiatan dan hasilnya di luar ekspektasi saya, mereka mampu memprogram dan menjalankan penuh dengan semangat mulai dari persiapan dan pelaksanaan.
Aksi nyata ini program yang berdampak pada murid ini adalah merasa tertantang karena program ini menekankan pada aspek dampak langsung pada diri murid misalnya kepedulian, kebersamaan, tanggung jawab, semangat gotong royong, dan kritis, kreatif, inovatif. Yang dapat menjadi bekal murid untuk kehidupan yang lebih baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Perasaan saat program ini terlaksana perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian program dengan pencapaian program yang sudah berjalan, terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama murid yang sangat antusias, Tim Kesiswaan, OSIS, MPK, dan wali kelas yang mengkoordinir kegiatan dan dukungan dari Wali Murid.. Dengan respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi ke depannya dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
C.PEMBELAJARAN (FINDING) YANG DI DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA.
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan Aksi (baik dari kegagalan maupun keberhasilan)
Pembelajaran berharga yang saya peroleh dari pelaksanaan aksi nyata “ATLAS” adalah jika sebuah program dijalankan berdasarkan suara dan pilihan murid maka program tersebut akan berjalan optimal, Murid butuh kepercayaan dari guru, ketika ruang kepercayaan dibuka maka energi kreatifitas murid akan mengembang dengan sendirinya. Oleh karena itu komunikasi aktif – keterbukaan – Kepercayaan adalah modal berharga dalam mengembangkan program sekolah yang berpihak pada murid.
Selain itu, Pembelajaran yang di dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam meningkatan jiwa kepemimpinan,murid dan menjadi murid yang berani tampil dan mengekspresikan bakat maupun potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa program ini akan bisa mewujudkan profil pelajar pancasila.
Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagiamana saya menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan aset model BAGJA. Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas sajanamun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid .
D. PENERAPAN KEDEPAN (FUTURE) RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELKSANAAN DI MASA DEPAN
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
Aksi Nyata ini akan saya kembangkan kepada program-program sekolah lain secara bertahap baik Intrakurikuler, Ko Kurikuler, dan Ekstrakuriker. Saya yakin SMP Negeri 25 Malang akan melahirkan generasi yang kritis, inovatif, kreatif dan sportif di masa yang akan datang. Aksi nyata ini juga masih banyak kekurangan yang membutuhkan perbaikan perbaikan melalui proses- proses ke depan.
Selain itu perlu peningkatan kemitraan guru ,murid dalam hal kegiatan kegiatan sekolah butuh fasilitasi, navigasi dan motivasi dari guru dan wali kelas pada saat melakukan kegiatan sekolah agar program dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan berdampak pada murid.
A.
Tahap Perencanaan
DOKUMEN POJOK LITERASI DAN PEMENANG LOMBA
https://drive.google.com/file/d/1RuwjNcHqLm36OpT-pt8tFsvrHqEXBqRr/view?usp=sharing
Komentar
Posting Komentar